
a peace
Rabu, 29 Februari 2012
Bunga Dandelion
Saat ini, saat aku berharap kau mengerti. Angin selalu menghembuskan
hadirnya pada sepi yang kian menguat. Dari jauh, aku memandangmu,
menitipkan rindu pada angin, lalu kubiarkan angin membawanya. Entah
sampai atau tidak, yang saya mengerti hanyalah, aku mencintai apa yang
tidak kau pahami.

Terhempas oleh angin, namun tidak akan mengubah indahnya. Aku tetap akan menjaga indahnya rasa itu, seperti halnya Dandelion.
Bunga rumput, terkadang ada yang menyebutnya seperti itu. Seperti yang ada di header blog ini, ada gambar rumput bersama dandelion. Sengaja kugunakan seperti itu, untuk melukiskan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan ini.
Hidupnya sederhana, ketika bunga merekah, maka ikhlaslah bunga-bunganya terbang tinggi mengikuti angin, terlihat ringan tanpa beban. Bertebaran, bahkan mampu terbang jauh mengikuti angin.
Belum sempat kau melihat indahnya bunga itu, maka angin memanggilnya. Kau mungkin hanya akan melihat indahnya saat bunga-bunga itu terlepas dengan bahagia. Mungkin seperti itu yang akan kulakukan, tak perlu melihat indahnya rasa ini. Cukup angin yang membuatku indah, matahari akan membantuku untuk selalu tegar.
Kau, tidak akan mampu menerima hadirku yang sederhana. Aku akan menjadi dandelion yang ikhlas melepas, membiarkan pergi karena dengan itu mungkin aku akan terlihat lebih baik dan kau akan tersenyum. Cukuplah kau tersenyum saat melihat semuanya berterbangan di langit biru.
*Dari semua itu, cinta telah mengakui hadirnya namun tidak bagimu.

Terhempas oleh angin, namun tidak akan mengubah indahnya. Aku tetap akan menjaga indahnya rasa itu, seperti halnya Dandelion.
Bunga rumput, terkadang ada yang menyebutnya seperti itu. Seperti yang ada di header blog ini, ada gambar rumput bersama dandelion. Sengaja kugunakan seperti itu, untuk melukiskan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan ini.
Hidupnya sederhana, ketika bunga merekah, maka ikhlaslah bunga-bunganya terbang tinggi mengikuti angin, terlihat ringan tanpa beban. Bertebaran, bahkan mampu terbang jauh mengikuti angin.
Belum sempat kau melihat indahnya bunga itu, maka angin memanggilnya. Kau mungkin hanya akan melihat indahnya saat bunga-bunga itu terlepas dengan bahagia. Mungkin seperti itu yang akan kulakukan, tak perlu melihat indahnya rasa ini. Cukup angin yang membuatku indah, matahari akan membantuku untuk selalu tegar.
Kau, tidak akan mampu menerima hadirku yang sederhana. Aku akan menjadi dandelion yang ikhlas melepas, membiarkan pergi karena dengan itu mungkin aku akan terlihat lebih baik dan kau akan tersenyum. Cukuplah kau tersenyum saat melihat semuanya berterbangan di langit biru.
*Dari semua itu, cinta telah mengakui hadirnya namun tidak bagimu.
Rabu, 15 Februari 2012
kepada: yang tak tersampaikan
Kuningan januari 2012
Kepada
Yang Tak Tersampaikan
Assalammualaikum Wr.Wb
Kepada yang tak tersampaikan,
Aku tidak akan sedih lagi ketika kamu berhenti mencintaiku
Aku tidak akan sedih lagi ketika kamu berhenti menginginkanku
Aku tidak akan sedih lagi ketika kau berhenti membutuhkanku
Maka, aku tak akan menangis lagi ketika kau meninggalkanku,
Kenapa? pasti km bertanya2. Karena, karena aku ingin menjadi Andromeda,
kamu tau Andromeda? Andromeda itu bintang yang paling terang, ketika langit
gelap, Andromeda selalu muncul untuk menerangi dan memberi keindahan. Karena
Andromeda itu menerangi, bukan Diterangi.
Kepada yang tak pernah tersampaikan, apa kamu tau kenapa aku ingin jadi
Andromeda? Karena aku ingin dikenang, aku ingin kelak nanti, akan ada sesuatu
yang kamu, keluargaku, dan teman2ku ingat dariku,
Aku, Andromedamu.
Kepada yang tak pernah tersampaikan, aku ingin selalu jd Andromedamu
yang menerangi hatimu, bukan orang yang kamu cintai, atau mencintaimu. Aku
ingin menerangi hatimu dan jiwamu tanpa alasan. Aku memang dulu orang yang kau
cintai, dan kamu dulu memang orang yang ku cintai, tapi sekarang aku berhenti
jadi orang yg mencintaimu, aku hanya ingin selalu jadi Andromedamu.
Kepada yang tak pernah tersampaikan, I was your Andromeda, tapi percaya
aku tetap selalu jadi Andromeda kamu. Kalau nantinya ada Andromeda lain, ketika
aku pergi, jangan redupkan sinarku, simpan aku didalam toples bernama
"Kenangan" bersama Pena dan Surat ku, dan percayalah ketika malam
datang aku akan selalu menyinari kamu.
Kepada yang tak tersampaikan, aku menulis ini bukan mengaharapkan cinta
lagi darimu, aku menulis ini hanya sebagai ungkapan lain, dari ungkapan yang
tak pernah aku ucapkan, aku menulis ini untuk menghilangkan dendam, aku ingin
tenang tidak terbayang2 amarah. Dan sekarang aku tenang untuk pergi.
Sincerely, Andromeda!
Langganan:
Postingan (Atom)