Sabtu, 2 April 2011
SMAN 2 Kuningan, mengadakan metode pembelajaran yaitu SLIPAS, Studi Lapangan Ilmu Alam dan Sosial. nah, SLIPAS ini diadakan setahun sekali, dan SLIPAS ini diperuntukan untuk siswa kelas XI (sebelas). SLIPAS kali ini mengambil lokasi di Tasikmalaya Bandung Jawa Barat. Kampung Naga. Sebuah kampung tradisional memiliki luas areal kurang lebih 4 ha. Secara administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Aku dan rombongan harus menuruni anak tangga yang berjumlah kurang lebih 350 dengan kemiringan 45 derajat. wooow.. Untuk turun aja udah menghabiskan tenaga, apalagi nanti naik untuk pulangnya? sudah terbayanglah betapa unyunya betisku nanti..
Kampung Naga sangat menjaga Adat Leluhurnya, Sangat banyak pantangan yang harus diikuti.contohnya, Kampung Naga memiliki Hutan Terlarang dan beberapa sungai yang tidak diijinkan untuk dikunjungi apalagi digunakan.
Keindahan Kampung Naga itu masih alami dan asri. Ruang pria dan wanita terpisah itu karena memang sudah menjadi adat turun temurun. Kata kuncen disitu, "ada wasiat, ada sebab, ada akibat" artinya jika sudah diberi peringatan jangan sampai dilanggar karena kita akan merasakan akibatnya. Kampung ini hanya memiliki 1 Masjid (seluruh penduduk Kampung Naga adalah islam) dan jika ada wanita yang sedang berhalangn, tidak diperbolehkan memasukinya. ada juga 1 bale pertemuan. Karena kampung ini non-listrik. wooow. Sistem pengairan di Kampung Naga sangat bagus, disana tidak akan kehabisan air jernih. Secara berada di pegunungan, air tidak akan berhenti mengalir. Karena pengaruh sistem pengairan, mata pencaharian besar penduduk Kampung Naga adalah pertanian sawah. Uniknya, Kampung naga memiliki sawah yang berada di atas lereng, jadi harus menaiki tangga yang berasal dari tanah yang dibentuk tangga dan sangat licin.
Walaupun penduduk Kampung naga sangat tertutup dengan modernisasi, tetapi para tokoh tua Kampung Naga tidak mengingikan generasi muda dan penerusnya sampai tertinggal. Sudah banyak generasi muda Kampung Naga yang menjadi orang sukses pada bidang yang mereka tekuni.
Tidak lengkap rasanya bila kita bertandang tanpa membawa kesan atau cindera mata. Penduduk Kampung mengisi waktu luangnya dengan membuat suatu kreatifitas seni berupa tas dari batok kelapa, sendal, kipas yang dapat dijadikan topi cantik, dan masih banyak lagi aksesoris yang bisa dijadikan pajangan rumah. Semua terbuat dari bahan tradisional dan proses pembuatannya pun manual.
Ini adalah pengalaman yang menyenangkani. So.. Come to Kampung Naga and have fun :)
with love, Elsa.
SMAN 2 Kuningan, mengadakan metode pembelajaran yaitu SLIPAS, Studi Lapangan Ilmu Alam dan Sosial. nah, SLIPAS ini diadakan setahun sekali, dan SLIPAS ini diperuntukan untuk siswa kelas XI (sebelas). SLIPAS kali ini mengambil lokasi di Tasikmalaya Bandung Jawa Barat. Kampung Naga. Sebuah kampung tradisional memiliki luas areal kurang lebih 4 ha. Secara administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
![]() |
Kampung Naga |
tangga menuju kampung naga. |
Aku dan rombongan harus menuruni anak tangga yang berjumlah kurang lebih 350 dengan kemiringan 45 derajat. wooow.. Untuk turun aja udah menghabiskan tenaga, apalagi nanti naik untuk pulangnya? sudah terbayanglah betapa unyunya betisku nanti..
Kampung Naga sangat menjaga Adat Leluhurnya, Sangat banyak pantangan yang harus diikuti.contohnya, Kampung Naga memiliki Hutan Terlarang dan beberapa sungai yang tidak diijinkan untuk dikunjungi apalagi digunakan.
Keindahan Kampung Naga itu masih alami dan asri. Ruang pria dan wanita terpisah itu karena memang sudah menjadi adat turun temurun. Kata kuncen disitu, "ada wasiat, ada sebab, ada akibat" artinya jika sudah diberi peringatan jangan sampai dilanggar karena kita akan merasakan akibatnya. Kampung ini hanya memiliki 1 Masjid (seluruh penduduk Kampung Naga adalah islam) dan jika ada wanita yang sedang berhalangn, tidak diperbolehkan memasukinya. ada juga 1 bale pertemuan. Karena kampung ini non-listrik. wooow. Sistem pengairan di Kampung Naga sangat bagus, disana tidak akan kehabisan air jernih. Secara berada di pegunungan, air tidak akan berhenti mengalir. Karena pengaruh sistem pengairan, mata pencaharian besar penduduk Kampung Naga adalah pertanian sawah. Uniknya, Kampung naga memiliki sawah yang berada di atas lereng, jadi harus menaiki tangga yang berasal dari tanah yang dibentuk tangga dan sangat licin.
Walaupun penduduk Kampung naga sangat tertutup dengan modernisasi, tetapi para tokoh tua Kampung Naga tidak mengingikan generasi muda dan penerusnya sampai tertinggal. Sudah banyak generasi muda Kampung Naga yang menjadi orang sukses pada bidang yang mereka tekuni.
Tidak lengkap rasanya bila kita bertandang tanpa membawa kesan atau cindera mata. Penduduk Kampung mengisi waktu luangnya dengan membuat suatu kreatifitas seni berupa tas dari batok kelapa, sendal, kipas yang dapat dijadikan topi cantik, dan masih banyak lagi aksesoris yang bisa dijadikan pajangan rumah. Semua terbuat dari bahan tradisional dan proses pembuatannya pun manual.
Ini adalah pengalaman yang menyenangkani. So.. Come to Kampung Naga and have fun :)
Kelompok 3 Xi Ipa 6 :) |
with love, Elsa.